Friday, September 22, 2017

Laporan Perjalanan Study Tour di Pulau Bali

LAPORAN PERJALANAN
STUDY TOUR DI PULAU BALI



Disusun Oleh          :
Nama      : Afandy Firmansyah
No.          : 1
Kelas       : XI IPA 6


SMA NEGERI 2 MAGELANG
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat melakukan Study Budaya di Pulau Bali dan dapat menyelesaikan laporan perjalanan ini dengan tepat waktu tanpa adanya halangan suatu apapun. Shalawat serta salam tidak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan penuh berkah.
            Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan Study Budaya, hingga terwujudnya laporan ini tak terlepas dari fasilitas, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang mendukung berlangsungnya kegiatan Study Budaya di Pulau Bali.
            Saya menyadari bahwa laporan perjalanan yang saya buat ini jauh dari kesempurnaan, mulai dari kata-kata yang kurang efektif, dan struktur kalimat yang kurang benar. Oleh karena itu, saya mengucapkan minta maaf kepada para pembaca atas kesalahan-kesalahan yang saya tulis. Tak lupa, saya juga dengan senang hati menerima saran ataupun pendapat dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan yang ada dalam laporan ini. Saya berharap bahwa laporan yang saya buat ini dapat membantu dan memiliki manfaat bagi para pembaca.

Magelang, 4 April 2017

Afandy Firmansyah

DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..…
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang…………………………………………………………………………….
B.     Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
C.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..
BAB 2 : ISI
A.    Danau Bratan, Bedugul……………………………………………………………………
B.     Joger……………………………………………………………………………………….
C.     Cening Ayu……………………………………………………………………………….
D.    Sanggar Tari Barong……………………………………………………………………...
E.     Desa Panglipuran………………………………………………………………………....
F.      Tanjung Benoa…………………………………………………………………………...
G.    Pantai Pandawa…………………………………………………………………………..
H.    Pantai Kuta………………………………………………………………………………
I.        Mr. Kuta………………………………………………………………………………….
J.       Krisna……………………………………………………………………………………
K.    Tanah Lot………………………………………………………………………………...
BAB 3 : PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………………………………
B.     Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………..



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan.
Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Dari deskripsi di atas,  dapat disimpulkan bahwa Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang bagus di Indonesia. Selain itu, Bali mempunyai daya tarik tersendiri bagi turis domestik maupun mancanegara. Hal-hal itulah yang mendorong dilaksanakannya Study Tour di Pulau Dewata setiap tahunnya.
Sehubungan dengan Study Tour ini, kami mendapat tugas dari pihak sekolah untuk membuat laporan perjalanan Study Tour mengenai objek-objek wisata di Pulau Dewata dan beserta kebudayaannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Dimana saja objek wisata yang dikunjungi?
2.      Apa saja adat dan kebiasaan yang berlaku di Pulau Bali?
3.      Apa manfaat adanya Study Tour di Pulau Bali?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan perjalanan ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi tugas dari pihak sekolah,
2.      Untuk mengulas lebih dalam mengenai adat dan budaya masyarakat Bali,
3.      Untuk mengetahui lebih dalam objek wisata yang dikunjungi, dan
4.      Untuk menambah wawasan mengenai sejarah kebudayaan di Pulau Bali.



BAB 2
ISI
            Study Tour di Pulau Bali tahun ajaran 2016/2017 dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 hingga hari Minggu, 2 April 2017 atau selama 5 hari. Study Tour ini diikuti oleh hampir seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Magelang. Pada Study Tour ini, kami mengunjungi banyak objek wisata. Berikut adalah objek-objek wisata yang kami kunjungi: 
1.      Danau Bratan, Bedugul
Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup istimewa.
Ada beberapa cerita  yang menyebutkan mengenai  sejarah asal usul nama tempat wisata ini sehingga disebut Bedugul. Cerita yang pertama yaitu, Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu  "Bedug" karena adanya kelompok  masyarakat Muslim di sekitar bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang merupakan alat komuniksi tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama seperti kentongan. Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama daerah ini disebut Bedugul. Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan tak sengaja di lihat oleh warga sekitar, sambil mereka mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat wisata Bedugul.
Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban sholat. Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri. Dengan banyaknya tempat wisata di daerah ini, Anda tidak akan merasa bosan.
Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Objek wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan , Bali kurang lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau kurang lebih berjarak 50 km kea rah utara dari ibukota provinsi Bali yaitu Kota Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di tempat wisata ini terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250 meter diatas permukaan laut. Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka Bedugul memiliki udara yang sejuk dan suhu berada di kisaran 17 hingga 25 derajat celcius. Bukan hanya danaunya saja, di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan. 
Danau ini termasuk danau terbesar kedua di Bali setelah Danau Batur dan juga termasuk danau terindah di antara 20 danau terbaik di dunia.
Bagi para wisatawan, Danau Beratan adalah Tempat Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi. Sejuknya udara pegunungan dan indahnya suasana danau yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dan pemandangan pegunungan yang menawan selalu membuat betah wisatawan untuk berlama-lama di tempat ini.
2.      Joger

          Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung. Bangunan Teman Joger di sini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa koran / majalah lokal, nasional dan internasional.

          Selama ini Joger sangat identik dengan T-shirt / kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebernya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik cinderamata lainnya.

Joseph Theodorus Wuliandi (lahir di Denpasar, 5 September 1951; umur 65 tahun) adalah pendiri dan pemilik pabrik Joger. Pada sekitar tahun 1970an, ia yang sedang menempuh kuliah di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, berkenalan dengan Gerhard Seeger. Keduanya menjadi kawan akrab yang sangat baik seperti saudara mungkin. Saking baiknya, saat Mr Joger menikah dengan istrinya Ibu Ery Kusdarijati, Mr Gerhard Seeger rela memberikan hadiah uang sebesar USD 20.000.
Uang yang banyak itu, jika di rupiahkan, akhirnya dipakai untuk modal usaha. Awalnya sih tak terpikirkan nama apa, tapi karena mengingat kebaikan sang sahabat, jadilah Pak Joseph menggunakan nama Gerhard dalam bisnisnya. Pak Joseph berinisiatif menggabungkan namanya dan Mr. Gerhard menjadi satu. Jadilah nama Joger tersebut, jika dilihat saksama merupakan gabungan Joseph dan Gerhard. Bermula dari satu toko souvenir kecil di Jalan Sulawesi, Denpasar, di depan Pasar Badung, nama Joger resmi dilahirkan tanggal 19 Januari 1981.
Nama Joger ini melekat terus, hingga akhirnya pada tanggal 7 Juli 1987, Joger membuka satu toko souvenir besar di Jalan Raya Kuta, Bali, yang semakin ramai, hingga kini. Tadinya yang hanya berencana membuka satu toko besar akhirnya memilih membuka satu lagi. Alasanya karena membludaknya pengunjung yang mengejutkan si pemilik sendiri. Mereka sampai memenuhi jalan di depan toko, membuat kemacetan, dan tempat parkir kecil itu selalu penuh oleh berbagai kendaraan bermotor.
3.      Cening Ayu
Cening Ayu merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk yang selama ini menjadi ciri khas Bali. Berbagai oleh-oleh bisa pengunjung dapatkan mulai dari cemilan, baju kaos, batik, kerudung. Adapun yang menjadi keunikan dan pembeda Cening Ayu dengan tempat penjualan oleh-oleh Bali lainnya yakni disini barang-barang yang dijual lebih fokus kepada kaos lukis yang secara konvensional kaos-kaos itu dilukis .
Selain kaos terdapat kerudung yang dilukis juga. Bagi pengunjung datang ke tempat ini bisa menyaksikan secara langsung para seniman lukis tersebut melukis baju kaos dan kerudung, tinggal di siapkan motif apa yang senangi bagi yang ingin memesan. Jadi, Anda bisa dengan leluasa ikut terlibat dalam menunjang ide lukisan kaos yang ingin Anda miliki tersebut.
Cening Ayu didirikan oleh Nyoman Tilem Sumandra pada tahun 2008, untuk lebih berkesan dan mempunyai ciri khas tersendiri anaknya yang bernama Manik membuat terobosan dengan cara melukis di media baju kaos yang bisa dipesan dan disaksikan langsung cara pengerjaannya. Adapun fasilitas yang terdapat di Cening Ayu ini antara lain: tempat makan yang berada di lantai 2, toilet serta area parkir yang cukup luas.
4.       Sanggar Tari Barong
Barong Bali  adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.
Barong Bali  adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.
Mitos dan Kepercayaan :
Masyarakat Bali percaya bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede Mecaling, penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida. Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan masyarakat untuk membuat patung yang mirip Ratu Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi besar, hitam dan bertaring, lalu mengaraknya keliling desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus ketakutan melihat bentuk tiruan bos mereka, lalu menyingkir. Hingga kini, di banyak desa, secara berkala masyarakat mengarak Barong Landung untuk menangkal bencana.
Jenis- jenis Barong Bali :

a.       Barong Ket atau Barong Keket

Barong Ket adalah barong yang sosoknya menjulang tinggi. Sosoknya menyerupai manusia dengan tinggi dua kali tinggi badan orang dewasa. Sosok laki-laki dinamakan Jero Gede, sedangkan pasangannya disebut Jero Luh. Konon, barong jenis dibuat untuk mengelabui mahluk-mahluk halus yang menebar bencana. Barong Ket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan. Barong ini juga memiliki pebendaharaan gerak tari yang paling lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket merupakan perpaduan bentuk antara singa, macan,sapi dan naga. Badan Barong Ket dihiasi dengan kulit berukiran rumit dan ratusan kacacermin berukuran kecil. Kaca-kaca cermin itu bagai permata dan tampak berkilauan ketika tertimpa cahaya. Bulu Barong Ket terbuat dari kombinasi perasok (serat daun tanaman sejenis pandan) dan ijuk. Ada pula yang mengganti ijuk dengan bulu burung gagak.
Barong Ket ditarikan oleh dua orang penari yang disebut Juru Saluk atau Juru Bapang. Juru Bapang pertama menarikan bagian kepala, Juru Bapang yang lainnya di bagian ekor. Biasanya Barong Ket ditarikan berpasangan dengan Rangda, yaitu sosok seram yang melambangkan adharma (keburukan). Barong Ket sendiri dalam tarian tersebut melambangkan dharma (kebajikan). Pasangan Barong Ket dan Rangda melambangkan pertempuran abadi andara dua hal yang berlawanan (rwa bhineda) di semesta raya ini. Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.

b.      Barong Bangkal

Barong Bangkal adalah barong yang menyerupai babi dewasa. Di Bali, babi dewasa jantan dinamakan bangkal, sedangkan yang betina dinamakan bangkung. Itu sebabnya barong jenis ini disebut juga dengan Barong Bangkung. Biasanya Barong Bangkal dipentaskan dengan cara ngelelawang atau menari dari pintu ke pintu berkeliling desa pada saat perayaan hari raya Galungan-Kuningan. Barong ini ditarikan oleh dua orang penari dengan iringan gamelan batel/tetamburan.

c.       Barong Landung

Barong Landung ditarikan oleh seorang. Ada sebuah lubang di bagian perut barong sebagai celah pandangan sang penari. Di beberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang tak hanya sepasang. Barong-barong tersebut diberi peran seperti Mantri (raja), Galuh (permaisuri), Limbur (dayang) dan sebagainya. Musik pengiring tarian Barong Landung adalah gamelan Batel. Melihat Barong Landung, kamu mungkin teringat dengan Ondel-ondel. Ya, barong ini sangat mirip dengan tarian khas Betawi itu

d.      Barong Macan

Seperti namanya, barong ini menyerupai seekor Macan. Jenis barong ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Bali. Pementasan barong ini sama dengan barong bangkal, yakni ngelawang berkeliling desa. Adakalanya pementasan barong ini dilengkapi dengan dramatari semacam Arja (opera tradisional Bali). Barong macan ditarikan oleh dua penari dengan iringan musik gamelan batel.

e.       Barong Kedingling

Barong Kedingkling disebut juga Barong Blasblasan. Ada juga yang menyebutnya barong Nong nong Kling. Secara bentuk, barong jenis ini berbeda jauh dengan barong jenis lainnya. Barung ini lebih menyerupai kostum topeng yang masing-masing karakter ditarikan oleh seorang penari. Tokoh-tokoh dalam barong Kedingkling persis dengan tokoh-tokoh dalam Wayang Wong. Saat menari, cerita yang dibawakannya pun adalah lakon cuplikan dari cerita Ramayana terutama pada adegan perangnya. Pementasan barong kedingkling ini biasanya dilakukan dengan ngelawang dari rumah ke rumah berkeliling desa pada perayaan hari Raya Galungan dan Kuningan. Pertunjukan Barong Kedingkling diiringi dengan gamelan batel atau babonangan (gamelan batel yang dilengkapi dengan reyong). Barong Kedingkling banyak terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.

f.        Barong Gajah

Barong Gajah tentu saja menyerupai Gajah. Barong ini ditarikan oleh dua orang. Karena barong ini termasuk jenis yang langka dan dikeramatkan, masyarakat Bali pun jarang menjumpai barong jenis ini. Sekali waktu, pada saat-saat khusus, barong ini dipentaskannya secara ngelewang dari pintu ke pintu berkeliling desa dengan iringan gamelan batel atau tetamburan. Barong Gajah terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli.

g.      Barong Asu

Barong Asu menyerupai anjing. Sama seperti Barong Gajah, Barong Asu juga termasuk jenis barong yang langka. Barong ini hanya terdapat di beberapa desa di daerah Tabanan dan Badung. Biasanya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) pada hari-hari tertentu dengan iringan gamelan batel atau tetamburan atau Balaganjur.

h.      Barong Brutuk

Barong Brutuk termasuk jenis tarian langka yang ditarikan hanya pada saat-saat khusus. Barong ini memiliki bentuk yang lebih primitif dibandingkan dengan jenis barong Bali yang lain. Topeng barong ini terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras atau daun pisang yang sudah kering. Barong ini melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu Pancering Jagat) yang berstana di Pura Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan, yang masing-masing membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura.
Barong yang ditarikan dengan iringan gamelan Balaganjur atau Babonangan ini hanya terdapat di daerah Trunyan-Kintamani, Bangli.
Tipe Barong :
Barong singa adalah barong paling umum ditemukan di Bali. Di Bali masing-masing kawasan memiliki roh penjaga di hutan atau tanahnya. Masing-masing roh pelindung ini digambarkan dalam bentuk satwa tertentu, Yaitu:

·         Barong Ket: barong singa, barong paling umum dan melambangkan roh kebaikan.
·         Barong Landung: barong berwujud raksasa, dipengaruhi budaya Tionghoa dan bentuknya mirip Ondel-ondel Betawi
·         Barong Celeng: barong berbentuk babi hutan
·         Barong Macan: barong berbentuk macan atau harimau
·         Barong Naga: barong berbentuk naga atau ular
5.      Desa Panglipuran
Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat yang ada di Bali yang berlokasi di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli yang telah mendapat penghargaan kalpataru dari pemerintah. Pengertian kalpataru sendiri adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.
Menurut penduduk setempat, kata penglipuran sendiri diambil dari kata Pengeling Pura yang artinya tempat suci untuk mengenang para leluhur. Ya masyarakat disana memang sangat menjunjung tinggi amanat dari para leluhur-leluhurnya dulu. Ciri khas yang sangat nampak dari desa ini yaitu arsitektur bangunan tradisional yang rata-rata memiliki bentuk yang sama yaitu bentuk atap dan juga tata letak ruangan.
Mungkin tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan sesama warga sehingga kebersamaan mereka tetap terjaga, selain itu mereka juga memiliki konsep berpadu dengan suasanan alam.
Selain mendapat penghargaan kalpataru, Desa ini juga mendapat predikat sebagai desa wisata oleh pemerintah Kabupaten Bangli pada tahun 1955, semenjak itulah desa ini mulai banyak dikunjungi oleh para wisatawan hingga sekarang ini.
Suasanan Bali sangat kental sekali di Desa Penglipuran ini. Kerukunan, kebersamaan dan keramahan penduduk lokal membuat para pengunjung merasa nyaman ketika berada di Desa ini. Para penduduk juga tidak keberatan untuk membantu para pengunjung.
Jika Anda berada di desa ini, Anda akan disuguhi suasana yang sejuk, bersih dan juga rapi. Walaupun bangunan-bangunan yang ada disana dibuat dengan tradisional, tetapi penduduk setempat sangat menjaga kebersihan desa mereka.
Hal unik dari desa Penglipuran ini adalah tata kelola ruang desa yang sangat terlihat. Dibagian utara terdapat pura Penataran yang letaknya lebih tinggi dari rumah adat mereka. Sedangkan bagian tengah desa ini terdapat rumah-rumah penduduk.
Desa Wisata ini memiliki luas 112 hektar yang mana 40% digunakan sebagai lahan untuk hutan bambu. Desa tersebut dihuni sekitar 226 keluarga yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, pengrajin bambu dan berternak.
Terdapat lahan bambu yang sangat luas, meskipun begitu, penduduk tidak boleh sembarangan dalam menebang pohon bambu tersebut, harus meminta izin kepada tokoh masyarakat sekitar.
Selain memiliki budaya menghormati antar sesama, desa ini juga menjunjung tinggi keberadaan wanita. Ya disana terdapat aturan yang melarang suami untuk menikah lebih dari satu atau poligami. Jika seorang laki-laki ketahuan berpoligami maka akan mendapat sanksi beruba dikucilkan.
Desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian, bagi yang ketahuan mencuri, akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa akan mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.

6.      Tanjung Benoa
Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau wisata bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Jenis wisata bahari yang tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung BenoaTempat wisata Tanjung Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang sering digunakan sebagai tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka. Pulau ini yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass bottom yang memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif sewa perahu sekitar Rp 50.000 per orang.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar.
7.      Pantai Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
Pantai Pandawa atau kalau orang bule nyebutnya Pandawa beach ini terletak di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Jarak tempuh pantai pandawa jika dari airport Ngurah Rai adalah 18 km. Kurang lebih satu jam tergantung kemacetan di perjalanan. Saat sobat keluar dari jalan utama sobat masih sejauh kurang lebih 1,5 km sebelum akhirnya sampai di bibir pantai.
Satu hal yang menarik mengenai letak dari lokasi pantai pandawa ini adalah pantai ini berada di balik tebing. Inilah salah satu alasan mengapa pantai ini di sebut dengan secret beach, atau pantai tersembunyi. Dari julukannya saja sobat tentu sudah tergoda untuk segera mengepak koper dan bertamasya ke pantai Pendawa di Bali ini. Banyak orang memang menilai pantai pandawa di bali ini sebagai sebuah surga yang tersembunyi.
Sepanjang perjalanan menyusuri tebing, saat sudah mendekati pantai, sobat akan bisa menemukan patung panca pandawa, atau pandawa lima, yaitu lima ksatria pandawa yang merupakan tokoh utama dari kisah Mahabarata yang terkenal itu. Dan saat sobat akhirnya sampai di pantainya, sobat akan menemukan ketenangan dan kesejukan pantai bali yang masih alami. Tiket masuk pantai pandawa hanya Rp 5.000,- saja per orang, dan ditambah Rp 5.000 lagi untuk kendaraan beroda empat.

Filosofi Patung Pandawa Lima Di Tebing Pantai Pandawa Bali :

Bukan tanpa alasan tebing di sepanjang jalan menuju pantai pandawa ini dibuatkan patung para tokoh pewayangan pandawa lima. Sobat ingat siapa saja tokoh dari wayang pandawa lima? Yang suka nonton wayang, atau sinetron dari India pastinya tahu.
Ya, sesuai dengan tokoh pandawa lima, pada tebing di sepanjang jalan menuju pantai ini dibuat patung-patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa secara berurutan. Keberadaan patung-patung ini diabil dari salah satu penggalan kisah mahabarata saat kelima pendawa ini dikurung dalam Goa gala-gala. Kelima pandawa berhasil selamat setelah mereka membuat sebuah terowongan yang berujung ke sebuah hutan belantara. Di hutan ini, kemudian keluarga pandawa mendirikan kerajaan Amertha.
Cerita itulah ini yang menjadi inspirasi oleh masyarakat sekitar pantai pandawa. Mereka melambangkan filosofi dari keberadaan pantai pandawa yang dulunya tersembunyi di balik tebing, hingga akhirnya dibuatkan jalan sehingga kini pantai pandawa ini bisa memberi manfaat dan seolah menjadi kerajaan baru bagi masyarakat sekitar.

Sejarah Pantai Pandawa Bali :

Seperti sudah wisatalicious sebut di atas, nama pantai pandawa megandung makna tersendiri terkait sejarah pantai ini. Sebelum menjadi buah bibir seperti saat ini, pantai pandawa merupakan pantai yang indah dan alami, namun tersembunyi. Julukan secret beach sangat sesuai untuk pantai ini kala itu. Wisatawan yang datang ke pantai ini biasanya hanya tahu mengenai pantai ini dari mulut ke mulut. Ditambah, akses masuk ke pantai ini terbilang sulit.
Nama asli dari pantai pendawa ini adalah pantai melasti. Dahulunya di pantai pandawa ini sering diadakan upacara Melasti, yang merupakan bagian dari upacara hari raya Nyepi bagi umat Hindu. Pada upacara ini, umat Hindu akan bersembahyang di tepi pantai dengan tujuan untuk mensucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu.
Memang, salah satu hal yang menarik setiap berkunjung ke pantai di Bali adalah sobat bisa melihat langsung betapa kuatnya budaya Hindu dan bagaimana mereka menjaga tradisi tersebut dengan baik. Lewat kekuatan budaya inilah akhirnya Bali menjadi tujuan wisata dunia seperti saat ini. Berbicara tentang pantai indah di Bali dengan nilai budaya yang juga masih kental terasa sobat harus datang ke Uluwatu. di sana ada pantai dengan pura di atas tebing.
Kembali ke sejarah pantai pantai pandawa, pada sekitar tahun 2010, wisatawan terutama asing, semakin penasaran dengan secret beach ini, karena di samping tempatnya yang masih alami, dan pasir putihnya yang halus, ombak pantai ini juga cocok untuk berselancar atau surfing.
Akhirnya Pada tahun 2012 tepatnya tanggal 27 Desember diadakanlah Pandawa Beach Festival yang Pertama di Pantai Melasti atau Secreet Beach saat itu juga pantai ini resmi berganti nama dengan Nama PANTAI PANDAWA, yang melambangkan sebuah filosofi seperti pandawa yang sudah disebut di atas. Pemerintah juga membuatkan jalan yang baik agar orang bisa dengan mudah dating ke pantai ini. Benar-benar sesuai dengan filosofi pandawa yang harus membuat terowongan untuk membuat kerajaan baru.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron FTV.
8.      Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.
Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju pantai Legian.

Akses :

Pantai Kuta dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai dalam kondisi jalanan lancar.

Fasilitas :

Sebagai tempat wisata pantai, pantai Kuta dilengkapi lahan parkir di sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung pantai, kios makanan dan minuman, serta tempat penyewaan papan selancar.

Permasalahan sampah :

Setiap tahun, pengunjung pantai Kuta kerap mengeluhkan masalah kebersihan dan tumpukan sampah di pantai Kuta, terutama saat musim liburan. Hal tersebut mempengaruhi penilaian wisatawan domestik maupun manca negara terhadap citra pantai Kuta.[4][5] Selain disebabkan aktivitas pengunjung dan penjual di sepanjang pantai Kuta, sampah-sampah di pantai Kuta juga diakibatkan hembusan angin barat setiap tahunnya yang membawa sampah dari muara-muara sungai terdekat ke pantai.
Permasalahan ini berusaha diatasi oleh prajuru Desa Adat Kuta dan anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang merupakan mitra dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung. Setiap pagi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga aktif mengoperasikan mobil loader untuk memunguti sampah di pagi hari.[6][7] Permasalahan ini juga memperoleh perhatian utama dari TNI, berbagai organisasi masyarakat, dan industri-industri pariwisata yang berada di wilayah Pantai Kuta
9.      Mr. Kuta
Salah satu pusat oleh – oleh terkenal yang berada di Bali adalah Mr. Kuta. Lokasi Mr. Kuta yaitu di JL. Bypas Ngurah Rai, No. 8, Simpang Siur, Kuta, Denpasar. Sama halnya dengan pusat oleh – oleh khas Bali lainnya, Mr. Kuta juga menyediakan berbagai macam produk oleh – oleh yang bervariatif. Mr. Kuta memiliki konsep One Stop Shopping dan lebih memfokuskan penjualan terhadap kerajinan tangan dan pakaian.
Berdasarkan informasi yang didapat dari wawancara dengan Ibu Bagian Humas Mr. Kuta, untuk pakaian khas Bali yang tersedia di Mr. Kuta, memiliki berbagai macam desain yang menarik. Bahan dasar berupa pakaian polos didapatkan dari home industry milik Mr. Kuta sendiri dan ada juga yang berasal dari beberapa suplier di pulau Bali. Namun untuk desain yang berupa kata – kata masih jarang ditemukan di Mr. Kuta. Kebanyakan desain pada T-shirt asal Mr. Kuta berupa grafiti tulisan dan gambar menarik, Mr. Kuta memiliki suatu tim kratif yang terdiri dari beberapa ahli desain produk dan grafis yang sudah profesional dalam mendesain T-shirtmiliknya.
Ciri khas yang membedakan antara pakaian asal Mr. Kuta dengan yang lainnya adalah, terdapat logo Mr. Kuta yang tercantum di pakaian tersebut. Inspirasi desain T-shirt dipikirkan dan dirundingkan bersama oleh tim kreatif. Para staf juga mengizinkan pengujung untuk mengambil gambar  di dalam toko Mr. Kuta atupun desain pakaian yang ada di Mr. Kuta untuk dijadikan inspirasi, kenang – kenangan, ataupun dokumentasi selama berbelanja di Mr. Kuta


10.  Krisna Bali
Krisna merupakan pusat oleh – oleh khas Bali yang cukup terkenal dan memiliki 4 cabang di Pulau Bali, yaitu : 
Krisna 1                 : di Jl. Nusa Indah No. 77 Denpasar, Bali.
Krisna 2                 : di Jl. Nusa Tambangan 160 A Denpasar, Bali.
Krisna 3                 : di Jl. Sunset Road No. 88 Abian Base, Kuta, Bali.

Rama Krisna         : di Jl. Raya Tuban No. 2x, Bali
Awalnya, pendiri Krisna yaitu Gusti Ngurah Anom mendirikan suatu usaha Konfeksi pada tahun 1990 yang diberi nama Cok Konfeksi. Bersama istrinya, Gusti Ngurah Anom bekerja keras untuk memajukan usaha Konfeksi ini dengan gigih. Karena perkembangan Cok Konfeksi yang pesat, Gusti Ngurah Anom berinisiatif untuk mendirikan suatu sentral oleh – oleh yang menjual berbagai macam produk khas Bali hasil karya Cok Konfeksi. Dan pada tahun 2007, Beliau pun mendirikan Krisna yang pertama.
Krisna merupakan salah satu pusat oleh-oleh yang berada di Bali tepatnya berlokasi di jalan Nusa Indah Denpasar. Pertama kali dibuka pada tanggal 16 Mei 2001. Disini juga sering digunakan sebagai tujuan wisata study tour dari lembaga-lembaga pendidikan dari dalam maupun luar Pulau Bali. Ada juga cabang Krisna ke dua yang berdoro pada tanggal 16 Mei 2008 yang terletak di jalan Nusa Kambangan Denpasar. Krisna dua ini sering menjadi tujuan wisata belanja karena lokasinya yang strategis yaitu berada di pusat kota sehingga memudahkan anda untuk berbelanja atau hanya sekedar jalan-jalan. Produk unggulan Krisna seperti design kartu bali yang unik dan lucu, dan dibuat sendiri dengan trade mark “Cok Konveksi”.
Kualitas di Krisna sendiri juga sangat baik dan tidak mengecewakan, meskipun demikian jangan kwatir karena soal harganya sangat terjangkau dan tidak beda jauh dengan toko-toko lainnya. Aneka cendera matanya juga beraneka ragam mulai dari T-Shirt, kerajinan tangan, bed cover, pernak pernik, tas kreasi, seni pahat, anyaman, lukisan, sampai cemilan, dan masih banyak lainnya. Jika anda tour murah ke Bali jangan sampai melewatkan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan Krisna sendiri. Lokaslokasi cabang nya juga sangat strategis dan mudah ditempuh. Dekat pula dengan lokasi wisata lainnya dan hanya beberapa menit saja. Anda juga tidak perlu khawtir untuk bermalam di Bali karena banyak penginapan disewakan disini, mulai dari villa, kostan harian sampai hotel berbintang seperti, Puri Dibia, The Bale, Rama Candidasa.
11.  Tanah Lot
Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
Sejarah :
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban Tabanan.
Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan.
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling menghormati.
Legenda :
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Renovasi :
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali melakukan memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.
Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan taman di kawasan tanah lot.
Lokasi :
Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong.



Hari Raya :
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sebagaimana pura lain pada biasanya. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan, tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir.



BAB 3
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan ini. Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelisan ini, sehingga bermanfaaf bagi para pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam penguraian tulisan dan lainnya, maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian, akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini.
A.    Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah saya sampaikan, maka disimpulkan bahwa :
1.      Dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa negara pada umumnya.
2.      Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.
B.     Saran
Untuk pihak Pariwisata :
1.      Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara mendirikan perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat penelitian dan pengembangan pariwisata.
2.      Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan jasa pariwisata Bali.
Untuk Guru :
1.      Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat berperilaku kreatif, serta disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima dengan terbuka, selalu mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.
Untuk Siswa :
1.      Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.
2.      Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa. Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan aset budaya bangsa yang lainnya.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.1001wisata.com/krisna-bali/