LAPORAN PERJALANAN
STUDY TOUR DI PULAU BALI
Disusun
Oleh :
Nama :
Afandy Firmansyah
No. : 1
Kelas : XI
IPA 6
SMA NEGERI 2 MAGELANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya
dapat melakukan Study Budaya di Pulau
Bali dan dapat menyelesaikan laporan perjalanan ini dengan tepat waktu tanpa
adanya halangan suatu apapun. Shalawat serta salam tidak lupa saya panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umat manusia ke jalan yang benar
dan penuh berkah.
Terlaksananya seluruh rangkaian
kegiatan Study Budaya, hingga terwujudnya laporan ini tak terlepas dari
fasilitas, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh
pihak yang mendukung berlangsungnya kegiatan Study Budaya di Pulau Bali.
Saya menyadari bahwa laporan
perjalanan yang saya buat ini jauh dari kesempurnaan, mulai dari kata-kata yang
kurang efektif, dan struktur kalimat yang kurang benar. Oleh karena itu, saya
mengucapkan minta maaf kepada para pembaca atas kesalahan-kesalahan yang saya
tulis. Tak lupa, saya juga dengan senang hati menerima saran ataupun pendapat
dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan yang ada dalam laporan ini. Saya
berharap bahwa laporan yang saya buat ini dapat membantu dan memiliki manfaat
bagi para pembaca.
Magelang,
4 April 2017
Afandy Firmansyah
DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………………………
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………..…
BAB 1 : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………………………………………………………….
B.
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
C.
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..
BAB 2 : ISI
A.
Danau Bratan,
Bedugul……………………………………………………………………
B.
Joger……………………………………………………………………………………….
C.
Cening Ayu……………………………………………………………………………….
D.
Sanggar Tari Barong……………………………………………………………………...
E.
Desa Panglipuran………………………………………………………………………....
F.
Tanjung Benoa…………………………………………………………………………...
G.
Pantai Pandawa…………………………………………………………………………..
H.
Pantai Kuta………………………………………………………………………………
I.
Mr. Kuta………………………………………………………………………………….
J.
Krisna……………………………………………………………………………………
K.
Tanah Lot………………………………………………………………………………...
BAB 3 : PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………………
B.
Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………..
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bali adalah
sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara.
Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang
beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi:
Bali, Nusa Tenggara Barat,
dan Nusa Tenggara Timur.
Terdiri
dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih
kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan.
Secara
geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk
agama Hindu. Di
dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan
keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura.
Dari
deskripsi di atas, dapat disimpulkan
bahwa Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang bagus di Indonesia.
Selain itu, Bali mempunyai daya tarik tersendiri bagi turis domestik maupun
mancanegara. Hal-hal itulah yang mendorong dilaksanakannya Study Tour di Pulau Dewata setiap tahunnya.
Sehubungan
dengan Study Tour ini, kami mendapat
tugas dari pihak sekolah untuk membuat laporan perjalanan Study Tour mengenai objek-objek wisata di Pulau Dewata dan beserta
kebudayaannya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Dimana
saja objek wisata yang dikunjungi?
2. Apa
saja adat dan kebiasaan yang berlaku di Pulau Bali?
3. Apa
manfaat adanya Study Tour di Pulau Bali?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan laporan perjalanan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memenuhi tugas dari pihak sekolah,
2. Untuk
mengulas lebih dalam mengenai adat dan budaya masyarakat Bali,
3. Untuk
mengetahui lebih dalam objek wisata yang dikunjungi, dan
4. Untuk
menambah wawasan mengenai sejarah kebudayaan di Pulau Bali.
BAB 2
ISI
Study Tour di Pulau Bali tahun ajaran
2016/2017 dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017 hingga hari Minggu, 2
April 2017 atau selama 5 hari. Study Tour
ini diikuti oleh hampir seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Magelang. Pada Study Tour ini, kami mengunjungi banyak
objek wisata. Berikut adalah objek-objek wisata yang kami kunjungi:
1.
Danau
Bratan, Bedugul
Danau
Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan
danau kembar di dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup istimewa.
Ada beberapa cerita yang menyebutkan mengenai sejarah asal
usul nama tempat wisata ini sehingga disebut
Bedugul. Cerita yang pertama yaitu, Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu
"Bedug" karena adanya kelompok masyarakat Muslim di
sekitar bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang merupakan alat komuniksi
tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama seperti kentongan.
Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama daerah ini disebut
Bedugul. Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada
seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan tak sengaja di lihat oleh
warga sekitar, sambil mereka mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa
versi penamaan tempat wisata Bedugul.
Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid
Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah
barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu
sangat toleran. Di sekitar tempat
wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi
untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban
sholat. Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan Bedugul antara lain, Pura
Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan, Kebun Raya
Eka Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri. Dengan
banyaknya tempat wisata di daerah ini, Anda tidak akan merasa bosan.
Berada di jalur jalan
provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau
Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang memadai.
Objek
wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan
, Bali kurang lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau kurang lebih berjarak
50 km kea rah utara dari ibukota provinsi Bali yaitu Kota Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di tempat
wisata ini terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250
meter diatas permukaan laut. Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka
Bedugul memiliki udara yang sejuk dan suhu berada di kisaran 17 hingga 25
derajat celcius. Bukan hanya danaunya saja, di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang merupakan tempat
pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan.
Danau ini
termasuk danau terbesar kedua di Bali setelah Danau Batur dan juga termasuk
danau terindah di antara 20 danau terbaik di dunia.
Bagi para
wisatawan, Danau Beratan adalah Tempat
Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi.
Sejuknya udara pegunungan dan indahnya suasana danau yang tenang, jauh dari
hiruk-pikuk perkotaan, dan pemandangan pegunungan yang menawan selalu membuat
betah wisatawan untuk berlama-lama di tempat ini.
2.
Joger
Joger
merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi
ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali.
Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger
langsung. Bangunan Teman Joger di sini cukup luas dibandingkan dengan yang di
daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu
dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa,
sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari
beberapa koran / majalah lokal, nasional dan internasional.
Selama
ini Joger sangat identik dengan T-shirt / kaos khas Bali dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh,
tapi sebernya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan
buah tangan unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang
simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka
pernak-pernik cinderamata lainnya.
Joseph
Theodorus Wuliandi (lahir di Denpasar, 5 September 1951; umur 65 tahun) adalah pendiri
dan pemilik pabrik Joger. Pada sekitar tahun 1970an, ia yang sedang menempuh
kuliah di Hotelfachshule, Bad Wiesee, Jerman Barat, berkenalan dengan Gerhard
Seeger. Keduanya menjadi kawan akrab yang sangat baik seperti saudara mungkin.
Saking baiknya, saat Mr Joger menikah dengan istrinya Ibu Ery Kusdarijati, Mr
Gerhard Seeger rela memberikan hadiah uang sebesar USD 20.000.
Uang yang banyak itu, jika
di rupiahkan, akhirnya dipakai untuk modal usaha. Awalnya sih tak terpikirkan
nama apa, tapi karena mengingat kebaikan sang sahabat, jadilah Pak Joseph
menggunakan nama Gerhard dalam bisnisnya. Pak Joseph berinisiatif menggabungkan
namanya dan Mr. Gerhard menjadi satu. Jadilah nama Joger tersebut, jika dilihat
saksama merupakan gabungan Joseph dan Gerhard. Bermula dari satu toko souvenir
kecil di Jalan Sulawesi, Denpasar, di depan Pasar Badung, nama Joger resmi
dilahirkan tanggal 19 Januari 1981.
Nama Joger ini melekat
terus, hingga akhirnya pada tanggal 7 Juli 1987, Joger membuka satu toko
souvenir besar di Jalan Raya Kuta, Bali, yang semakin ramai, hingga kini.
Tadinya yang hanya berencana membuka satu toko besar akhirnya memilih membuka
satu lagi. Alasanya karena membludaknya pengunjung yang mengejutkan si pemilik
sendiri. Mereka sampai memenuhi jalan di depan toko, membuat kemacetan, dan
tempat parkir kecil itu selalu penuh oleh berbagai kendaraan bermotor.
3.
Cening Ayu
Cening Ayu
merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk
yang selama ini menjadi ciri khas Bali. Berbagai oleh-oleh bisa pengunjung
dapatkan mulai dari cemilan, baju kaos, batik, kerudung. Adapun yang menjadi
keunikan dan pembeda Cening Ayu dengan tempat penjualan oleh-oleh Bali lainnya
yakni disini barang-barang yang dijual lebih fokus kepada kaos lukis yang
secara konvensional kaos-kaos itu dilukis .
Selain kaos
terdapat kerudung yang dilukis juga. Bagi pengunjung datang ke tempat ini bisa
menyaksikan secara langsung para seniman lukis tersebut melukis baju kaos dan
kerudung, tinggal di siapkan motif apa yang senangi bagi yang ingin memesan.
Jadi, Anda bisa dengan leluasa ikut terlibat dalam menunjang ide lukisan kaos
yang ingin Anda miliki tersebut.
Cening Ayu
didirikan oleh Nyoman Tilem Sumandra pada tahun 2008, untuk lebih berkesan dan
mempunyai ciri khas tersendiri anaknya yang bernama Manik membuat terobosan
dengan cara melukis di media baju kaos yang bisa dipesan dan disaksikan langsung
cara pengerjaannya. Adapun fasilitas yang terdapat di Cening Ayu ini antara
lain: tempat makan yang berada di lantai 2, toilet serta area parkir yang cukup
luas.
4.
Sanggar Tari Barong
Barong Bali adalah
satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai
dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau
dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong
Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk,
Barong Lembu, Barong
Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.
Barong Bali adalah
satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai
dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau
dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong
Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk,
Barong Lembu, Barong
Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.
Mitos dan Kepercayaan :
Masyarakat Bali percaya
bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki
tangan Ratu Gede Mecaling,
penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida. Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan
masyarakat untuk membuat patung yang mirip Ratu Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi besar, hitam dan
bertaring, lalu
mengaraknya keliling desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus
ketakutan melihat bentuk tiruan bos mereka, lalu menyingkir. Hingga kini, di
banyak desa, secara berkala masyarakat mengarak Barong Landung untuk menangkal
bencana.
Jenis- jenis
Barong Bali :
a. Barong Ket
atau Barong Keket
Barong Ket adalah barong yang sosoknya
menjulang tinggi. Sosoknya menyerupai manusia dengan tinggi dua kali tinggi badan
orang dewasa. Sosok laki-laki dinamakan Jero Gede,
sedangkan pasangannya disebut Jero Luh.
Konon, barong jenis dibuat untuk mengelabui mahluk-mahluk halus yang menebar bencana. Barong Ket adalah tari Barong yang paling banyak
terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan. Barong ini juga memiliki
pebendaharaan gerak tari yang paling lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket merupakan
perpaduan bentuk antara singa, macan,sapi dan naga. Badan
Barong Ket dihiasi dengan kulit berukiran rumit
dan ratusan kacacermin berukuran kecil. Kaca-kaca cermin itu
bagai permata dan tampak berkilauan ketika tertimpa cahaya. Bulu Barong Ket terbuat dari kombinasi perasok (serat daun tanaman sejenis pandan) dan ijuk. Ada pula
yang mengganti ijuk dengan bulu burung gagak.
Barong Ket ditarikan oleh dua orang
penari yang disebut Juru Saluk atau Juru Bapang.
Juru Bapang pertama menarikan bagian kepala, Juru Bapang yang lainnya di bagian
ekor. Biasanya Barong Ket ditarikan berpasangan dengan Rangda, yaitu sosok seram yang melambangkan adharma (keburukan). Barong Ket sendiri dalam
tarian tersebut melambangkan dharma (kebajikan). Pasangan Barong Ket dan
Rangda melambangkan pertempuran abadi andara dua hal yang berlawanan (rwa bhineda)
di semesta raya ini. Tari Barong Ket diiringi dengan gamelan Semar Pagulingan.
b. Barong
Bangkal
Barong Bangkal adalah barong yang
menyerupai babi dewasa. Di Bali, babi dewasa jantan dinamakan bangkal,
sedangkan yang betina dinamakan bangkung. Itu sebabnya barong jenis ini disebut
juga dengan Barong Bangkung. Biasanya Barong Bangkal dipentaskan dengan cara
ngelelawang atau menari dari pintu ke pintu berkeliling desa pada saat perayaan hari raya Galungan-Kuningan. Barong ini ditarikan oleh dua orang
penari dengan iringan gamelan batel/tetamburan.
c. Barong
Landung
Barong Landung ditarikan oleh seorang.
Ada sebuah lubang di bagian perut barong sebagai celah pandangan sang penari.
Di beberapa tempat di Bali ada juga Barong Landung yang tak hanya sepasang. Barong-barong
tersebut diberi peran seperti Mantri (raja), Galuh (permaisuri), Limbur
(dayang) dan sebagainya. Musik pengiring tarian Barong Landung adalah gamelan
Batel. Melihat Barong Landung, kamu mungkin teringat dengan Ondel-ondel. Ya, barong ini sangat mirip dengan tarian khas
Betawi itu
d. Barong Macan
Seperti namanya, barong ini menyerupai
seekor Macan. Jenis barong ini cukup terkenal di kalangan masyarakat Bali.
Pementasan barong ini sama dengan barong bangkal, yakni ngelawang berkeliling
desa. Adakalanya pementasan barong ini dilengkapi dengan dramatari semacam Arja (opera tradisional Bali). Barong macan ditarikan oleh dua
penari dengan iringan musik gamelan batel.
e. Barong
Kedingling
Barong Kedingkling disebut juga Barong
Blasblasan. Ada juga yang menyebutnya barong Nong nong Kling. Secara bentuk,
barong jenis ini berbeda jauh dengan barong jenis lainnya. Barung ini lebih
menyerupai kostum topeng yang masing-masing karakter ditarikan oleh seorang penari. Tokoh-tokoh dalam barong Kedingkling persis dengan
tokoh-tokoh dalam Wayang Wong. Saat menari, cerita yang dibawakannya pun adalah
lakon cuplikan dari cerita Ramayana terutama pada adegan perangnya. Pementasan barong kedingkling ini biasanya dilakukan
dengan ngelawang dari rumah ke rumah berkeliling desa pada perayaan hari Raya
Galungan dan Kuningan. Pertunjukan Barong Kedingkling diiringi dengan gamelan batel atau babonangan (gamelan batel
yang dilengkapi dengan reyong). Barong Kedingkling banyak terdapat di daerah Gianyar, Bangli dan Klungkung.
f.
Barong Gajah
Barong Gajah tentu saja menyerupai Gajah. Barong
ini ditarikan oleh dua orang. Karena barong ini termasuk jenis yang langka dan
dikeramatkan, masyarakat Bali pun jarang menjumpai barong jenis ini. Sekali waktu, pada
saat-saat khusus, barong ini dipentaskannya secara ngelewang dari pintu ke
pintu berkeliling desa dengan iringan gamelan batel atau tetamburan. Barong
Gajah terdapat di daerah Gianyar, Tabanan, Badung dan Bangli.
g. Barong Asu
Barong Asu menyerupai anjing. Sama seperti Barong Gajah, Barong Asu juga termasuk
jenis barong yang langka. Barong
ini hanya terdapat di beberapa desa di daerah Tabanan dan Badung. Biasanya
dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) pada hari-hari tertentu
dengan iringan gamelan batel atau tetamburan atau Balaganjur.
h. Barong Brutuk
Barong Brutuk termasuk jenis tarian
langka yang ditarikan hanya pada saat-saat khusus. Barong ini memiliki bentuk
yang lebih primitif dibandingkan dengan jenis barong Bali
yang lain. Topeng barong ini terbuat dari batok kelapa dan kostumnya terbuat dari keraras
atau daun pisang yang sudah kering. Barong
ini melambangkan makhluk-makhluk suci (para pengiring Ida Ratu
Pancering Jagat) yang
berstana di Pura Pancering Jagat, Trunyan. Penarinya adalah remaja yang telah disucikan, yang
masing-masing membawa cambuk yang dimainkan sambil berlari-lari mengelilingi pura.
Barong yang ditarikan dengan iringan
gamelan Balaganjur atau Babonangan ini hanya terdapat di daerah
Trunyan-Kintamani, Bangli.
Tipe Barong :
Barong singa adalah barong paling umum
ditemukan di Bali. Di Bali masing-masing kawasan memiliki roh penjaga di hutan
atau tanahnya. Masing-masing roh pelindung ini digambarkan dalam bentuk satwa
tertentu, Yaitu:
·
Barong
Landung: barong berwujud raksasa, dipengaruhi budaya Tionghoa dan bentuknya mirip Ondel-ondel Betawi
·
Barong
Macan: barong berbentuk
macan atau harimau
5.
Desa Panglipuran
Desa
Penglipuran adalah salah satu desa adat yang ada di Bali yang berlokasi di
Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli yang telah mendapat
penghargaan kalpataru dari pemerintah. Pengertian kalpataru sendiri adalah
penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam
melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.
Menurut
penduduk setempat, kata penglipuran sendiri diambil dari kata Pengeling Pura
yang artinya tempat suci untuk mengenang para leluhur. Ya masyarakat disana
memang sangat menjunjung tinggi amanat dari para leluhur-leluhurnya dulu. Ciri
khas yang sangat nampak dari desa ini yaitu arsitektur bangunan tradisional
yang rata-rata memiliki bentuk yang sama yaitu bentuk atap dan juga tata letak
ruangan.
Mungkin
tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan sesama warga sehingga kebersamaan
mereka tetap terjaga, selain itu mereka juga memiliki konsep berpadu dengan
suasanan alam.
Selain
mendapat penghargaan kalpataru, Desa ini juga mendapat predikat sebagai desa
wisata oleh pemerintah Kabupaten Bangli pada tahun 1955, semenjak itulah desa
ini mulai banyak dikunjungi oleh para wisatawan hingga sekarang ini.
Suasanan
Bali sangat kental sekali di Desa Penglipuran ini. Kerukunan, kebersamaan dan
keramahan penduduk lokal membuat para pengunjung merasa nyaman ketika berada di
Desa ini. Para penduduk juga tidak keberatan untuk membantu para pengunjung.
Jika
Anda berada di desa ini, Anda akan disuguhi suasana yang sejuk, bersih dan juga
rapi. Walaupun bangunan-bangunan yang ada disana dibuat dengan tradisional,
tetapi penduduk setempat sangat menjaga kebersihan desa mereka.
Hal unik dari desa
Penglipuran ini adalah tata kelola ruang desa yang sangat terlihat. Dibagian
utara terdapat pura Penataran yang letaknya lebih tinggi dari rumah adat
mereka. Sedangkan bagian tengah desa ini terdapat rumah-rumah penduduk.
Desa
Wisata ini memiliki luas 112 hektar yang mana 40% digunakan sebagai lahan untuk
hutan bambu. Desa tersebut dihuni sekitar 226 keluarga yang kebanyakan
berprofesi sebagai petani, pengrajin bambu dan berternak.
Terdapat
lahan bambu yang sangat luas, meskipun begitu, penduduk tidak boleh sembarangan
dalam menebang pohon bambu tersebut, harus meminta izin kepada tokoh masyarakat
sekitar.
Selain
memiliki budaya menghormati antar sesama, desa ini juga menjunjung tinggi
keberadaan wanita. Ya disana terdapat aturan yang melarang suami untuk menikah
lebih dari satu atau poligami. Jika seorang laki-laki ketahuan berpoligami maka
akan mendapat sanksi beruba dikucilkan.
Desa
ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian, bagi yang ketahuan mencuri,
akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam
yang berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa
akan mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.
6.
Tanjung Benoa
Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas
rekreasi air atau wisata bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa
watersport. Jenis wisata bahari yang tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung
Benoa. Tempat wisata Tanjung
Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang sering digunakan
sebagai tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona
lain pantai ini adalah Pulau Penyu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini
merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka.
Pulau ini yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Tanjung
Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan
pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut,
seawalker, flying fish, snorkeling dll.
Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran
seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak salah kalau Tanjung
Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Untuk mencapai
lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass bottom yang
memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif
sewa perahu sekitar Rp 50.000 per orang.
Aktifitas wahana air sangat
tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang
purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata
laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau
terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas
wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya
sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman
dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar,
sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal
istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa
mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan
Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka,
dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa.
Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar
wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75
hektar.
7.
Pantai Pandawa
Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di
area Kuta selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di
balik perbukitan dan sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach).
Di sekitar pantai ini terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah
satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti.
Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan
nama Dewi Kunti, Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
Pantai Pandawa atau
kalau orang bule nyebutnya Pandawa beach ini terletak di Desa Kutuh, Kabupaten
Badung. Jarak tempuh pantai pandawa jika dari airport Ngurah Rai adalah 18 km.
Kurang lebih satu jam tergantung kemacetan di perjalanan. Saat sobat keluar
dari jalan utama sobat masih sejauh kurang lebih 1,5 km sebelum akhirnya sampai
di bibir pantai.
Satu hal yang menarik
mengenai letak dari lokasi pantai pandawa ini adalah pantai ini berada di balik
tebing. Inilah salah satu alasan mengapa pantai ini di sebut dengan secret
beach, atau pantai tersembunyi. Dari julukannya saja sobat tentu sudah tergoda
untuk segera mengepak koper dan bertamasya ke pantai Pendawa di Bali ini.
Banyak orang memang menilai pantai pandawa di bali ini sebagai sebuah surga
yang tersembunyi.
Sepanjang perjalanan
menyusuri tebing, saat sudah mendekati pantai, sobat akan bisa menemukan patung
panca pandawa, atau pandawa lima, yaitu lima ksatria pandawa yang merupakan
tokoh utama dari kisah Mahabarata yang terkenal itu. Dan saat sobat akhirnya
sampai di pantainya, sobat akan menemukan ketenangan dan kesejukan pantai bali
yang masih alami. Tiket masuk pantai pandawa hanya Rp 5.000,- saja per orang,
dan ditambah Rp 5.000 lagi untuk kendaraan beroda empat.
Filosofi Patung Pandawa Lima Di Tebing Pantai
Pandawa Bali :
Bukan tanpa alasan tebing di sepanjang
jalan menuju pantai pandawa ini dibuatkan patung para tokoh pewayangan pandawa
lima. Sobat ingat siapa saja tokoh dari wayang pandawa lima? Yang suka nonton
wayang, atau sinetron dari India pastinya tahu.
Ya, sesuai dengan tokoh pandawa lima,
pada tebing di sepanjang jalan menuju pantai ini dibuat patung-patung
Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa secara berurutan. Keberadaan
patung-patung ini diabil dari salah satu penggalan kisah mahabarata saat kelima
pendawa ini dikurung dalam Goa gala-gala. Kelima pandawa berhasil selamat
setelah mereka membuat sebuah terowongan yang berujung ke sebuah hutan
belantara. Di hutan ini, kemudian keluarga pandawa mendirikan kerajaan Amertha.
Cerita itulah ini yang menjadi
inspirasi oleh masyarakat sekitar pantai pandawa. Mereka melambangkan filosofi
dari keberadaan pantai pandawa yang dulunya tersembunyi di balik tebing, hingga
akhirnya dibuatkan jalan sehingga kini pantai pandawa ini bisa memberi manfaat
dan seolah menjadi kerajaan baru bagi masyarakat sekitar.
Sejarah Pantai Pandawa Bali :
Seperti sudah wisatalicious sebut di
atas, nama pantai pandawa megandung makna tersendiri terkait sejarah pantai
ini. Sebelum menjadi buah bibir seperti saat ini, pantai pandawa merupakan
pantai yang indah dan alami, namun tersembunyi. Julukan secret beach sangat
sesuai untuk pantai ini kala itu. Wisatawan yang datang ke pantai ini biasanya
hanya tahu mengenai pantai ini dari mulut ke mulut. Ditambah, akses masuk ke
pantai ini terbilang sulit.
Nama asli dari pantai pendawa ini adalah
pantai melasti. Dahulunya di pantai pandawa ini sering diadakan upacara
Melasti, yang merupakan bagian dari upacara hari raya Nyepi bagi umat Hindu.
Pada upacara ini, umat Hindu akan bersembahyang di tepi pantai dengan tujuan
untuk mensucikan diri dari segala perbuatan buruk di masa lalu.
Memang, salah satu hal yang menarik setiap berkunjung ke pantai di Bali
adalah sobat bisa melihat langsung betapa kuatnya budaya Hindu dan bagaimana
mereka menjaga tradisi tersebut dengan baik. Lewat kekuatan budaya inilah
akhirnya Bali menjadi tujuan wisata dunia seperti saat ini. Berbicara tentang
pantai indah di Bali dengan nilai budaya yang juga masih kental terasa sobat
harus datang ke Uluwatu. di sana ada pantai dengan pura di
atas tebing.
Kembali ke sejarah pantai pantai
pandawa, pada sekitar tahun 2010, wisatawan terutama asing, semakin penasaran
dengan secret beach ini, karena di samping tempatnya yang masih alami, dan
pasir putihnya yang halus, ombak pantai ini juga cocok untuk berselancar atau
surfing.
Akhirnya Pada tahun 2012 tepatnya
tanggal 27 Desember diadakanlah Pandawa Beach Festival yang Pertama di Pantai
Melasti atau Secreet Beach saat itu juga pantai ini resmi berganti nama dengan
Nama PANTAI PANDAWA, yang melambangkan sebuah filosofi seperti pandawa yang
sudah disebut di atas. Pemerintah juga membuatkan jalan yang baik agar orang
bisa dengan mudah dating ke pantai ini. Benar-benar sesuai dengan filosofi
pandawa yang harus membuat terowongan untuk membuat kerajaan baru.
Selain
untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan untuk
budidaya rumput laut karena
kontur pantai yang landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai. Cukup
banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari
Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan pantai ini juga sering digunakan
sebagai lokasi pengambilan gambar untuk sinetron
FTV.
8.
Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat
pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan
Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini
merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata
andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut
sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta
merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada
pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark,
datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi
sehingga dirinya terkenal di antara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan
sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada
masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya
untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian
menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan,
restoran dan tempat hiburan.
Pantai Kuta terkenal memiliki ombak
yang bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi
peselancar pemula. Selain keindahan pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan
berbagai jenis hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan
toko-toko kelontong, serta pedagang
kaki lima di sepanjang pantai menuju pantai Legian.
Akses :
Pantai Kuta dapat ditempuh dengan
waktu sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai dalam kondisi jalanan lancar.
Fasilitas :
Sebagai tempat wisata pantai, pantai
Kuta dilengkapi lahan parkir di sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung
pantai, kios makanan dan minuman, serta tempat penyewaan papan selancar.
Permasalahan sampah :
Setiap tahun, pengunjung pantai Kuta
kerap mengeluhkan masalah kebersihan dan tumpukan sampah di pantai Kuta,
terutama saat musim liburan. Hal tersebut mempengaruhi penilaian wisatawan
domestik maupun manca negara terhadap citra pantai Kuta.[4][5] Selain disebabkan aktivitas pengunjung
dan penjual di sepanjang pantai Kuta, sampah-sampah di pantai Kuta juga
diakibatkan hembusan angin barat setiap tahunnya yang membawa sampah dari
muara-muara sungai terdekat ke pantai.
Permasalahan ini berusaha diatasi oleh
prajuru Desa Adat Kuta dan anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista)
yang merupakan mitra dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung.
Setiap pagi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga aktif mengoperasikan mobil
loader untuk memunguti sampah di pagi hari.[6][7] Permasalahan ini juga memperoleh
perhatian utama dari TNI, berbagai
organisasi masyarakat, dan industri-industri pariwisata yang berada di wilayah
Pantai Kuta
9.
Mr. Kuta
Salah
satu pusat oleh – oleh terkenal yang berada di Bali adalah Mr. Kuta. Lokasi Mr.
Kuta yaitu di JL. Bypas Ngurah Rai, No. 8, Simpang Siur, Kuta, Denpasar.
Sama halnya dengan pusat oleh – oleh khas Bali lainnya, Mr. Kuta juga
menyediakan berbagai macam produk oleh – oleh yang bervariatif. Mr. Kuta
memiliki konsep One Stop Shopping dan lebih memfokuskan penjualan
terhadap kerajinan tangan dan pakaian.
Berdasarkan
informasi yang didapat dari wawancara dengan Ibu Bagian Humas Mr. Kuta, untuk
pakaian khas Bali yang tersedia di Mr. Kuta, memiliki berbagai macam desain
yang menarik. Bahan dasar berupa pakaian polos didapatkan dari home industry
milik Mr. Kuta sendiri dan ada juga yang berasal dari beberapa suplier di pulau
Bali. Namun untuk desain yang berupa kata – kata masih jarang ditemukan di Mr.
Kuta. Kebanyakan desain pada T-shirt asal Mr. Kuta berupa grafiti
tulisan dan gambar menarik, Mr. Kuta memiliki suatu tim kratif yang
terdiri dari beberapa ahli desain produk dan grafis yang sudah profesional
dalam mendesain T-shirtmiliknya.
Ciri
khas yang membedakan antara pakaian asal Mr. Kuta dengan yang lainnya adalah,
terdapat logo Mr. Kuta yang tercantum di pakaian tersebut. Inspirasi
desain T-shirt dipikirkan dan dirundingkan bersama oleh tim kreatif.
Para staf juga mengizinkan pengujung untuk mengambil gambar di dalam toko
Mr. Kuta atupun desain pakaian yang ada di Mr. Kuta untuk dijadikan inspirasi,
kenang – kenangan, ataupun dokumentasi selama berbelanja di Mr. Kuta
10. Krisna Bali
Krisna
merupakan pusat oleh – oleh khas Bali yang cukup terkenal dan memiliki 4 cabang
di Pulau Bali, yaitu :
Krisna 1 : di Jl. Nusa Indah No. 77 Denpasar, Bali.
Krisna 2 : di Jl. Nusa Tambangan 160 A Denpasar, Bali.
Krisna 3 : di Jl. Sunset Road No. 88 Abian Base, Kuta, Bali.
Rama Krisna : di Jl. Raya Tuban No. 2x, Bali
Krisna 1 : di Jl. Nusa Indah No. 77 Denpasar, Bali.
Krisna 2 : di Jl. Nusa Tambangan 160 A Denpasar, Bali.
Krisna 3 : di Jl. Sunset Road No. 88 Abian Base, Kuta, Bali.
Rama Krisna : di Jl. Raya Tuban No. 2x, Bali
Awalnya,
pendiri Krisna yaitu Gusti Ngurah Anom mendirikan suatu usaha Konfeksi pada
tahun 1990 yang diberi nama Cok Konfeksi. Bersama istrinya, Gusti Ngurah Anom
bekerja keras untuk memajukan usaha Konfeksi ini dengan gigih. Karena
perkembangan Cok Konfeksi yang pesat, Gusti Ngurah Anom berinisiatif untuk
mendirikan suatu sentral oleh – oleh yang menjual berbagai macam produk khas
Bali hasil karya Cok Konfeksi. Dan pada tahun 2007, Beliau pun mendirikan
Krisna yang pertama.
Krisna merupakan salah satu pusat oleh-oleh yang berada di
Bali tepatnya berlokasi di jalan Nusa Indah Denpasar. Pertama kali dibuka pada
tanggal 16 Mei 2001. Disini juga sering digunakan sebagai tujuan wisata study
tour dari lembaga-lembaga pendidikan dari dalam maupun luar Pulau Bali. Ada
juga cabang Krisna ke dua yang berdoro pada tanggal 16 Mei 2008 yang terletak
di jalan Nusa Kambangan Denpasar. Krisna dua ini sering menjadi tujuan wisata
belanja karena lokasinya yang strategis yaitu berada di pusat kota sehingga
memudahkan anda untuk berbelanja atau hanya sekedar jalan-jalan. Produk
unggulan Krisna seperti design kartu bali yang unik dan lucu, dan dibuat
sendiri dengan trade mark “Cok Konveksi”.
Kualitas di Krisna sendiri juga sangat baik dan tidak
mengecewakan, meskipun demikian jangan kwatir karena soal harganya sangat
terjangkau dan tidak beda jauh dengan toko-toko lainnya. Aneka cendera matanya
juga beraneka ragam mulai dari T-Shirt, kerajinan tangan, bed cover, pernak
pernik, tas kreasi, seni pahat, anyaman, lukisan, sampai cemilan, dan masih
banyak lainnya. Jika anda tour murah
ke Bali jangan sampai melewatkan untuk berbelanja di
tempat perbelanjaan Krisna sendiri. Lokaslokasi cabang nya juga sangat
strategis dan mudah ditempuh. Dekat pula dengan lokasi wisata lainnya dan hanya
beberapa menit saja. Anda juga tidak perlu khawtir untuk bermalam di Bali
karena banyak penginapan disewakan disini, mulai dari villa, kostan harian
sampai hotel berbintang seperti, Puri Dibia, The Bale, Rama Candidasa.
11. Tanah
Lot
Pura
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata
di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu
besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing
mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini
merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut
tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam.
Sejarah :
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia
berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan
Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra
melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itu yang berkuasa di pulau
Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik dengan
kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga
penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di
pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan
Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang
Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di
sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban Tabanan.
Pada saat itu desa Beraban dipimpin
oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang
Nirartha dalam menyebarkan agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut
aliran monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan
meditasi di atas batu karang yang menyerupai bentuk burung beo yang pada
awalnya berada di daratan.
Dengan berbagai cara Bendesa Beraban
ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan
legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat
bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang
tersebut diberi nama Tanah Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah
lautan.
Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban
Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi
pengikutnya untuk memeluk agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.
Dikisahkan di sejarah Tanah Lot,
sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah
keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk
menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman.
Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di
Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan
oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat
dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling
menghormati.
Legenda :
Menurut legenda, pura ini
dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan
kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16.
Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri
kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang
Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan
Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan
kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut)
dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga
pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk
jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna
hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.
Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Renovasi :
Pura Tanah lot selama ini terganggu
oleh abrasi dan pengikisan akibat ombak dan angin.
Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek
Pengamanan Daerah Pantai Bali melakukan
memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang dan
memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di sekitar
Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata
di bali.
Renovasi pertama dilakukan sejak tahun
1987 sebagai proyek perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang
(tetrapod) seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu,
bantaran beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman
gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di
sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan
masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang di bawah
permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan
diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar
bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman Japan Bank for International
Cooperation (JBIC) sebesar
Rp95 miliar. Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan,
Paebatan, Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan taman
di kawasan tanah lot.
Lokasi :
Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot,
sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini
menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).
Pura ini disebut Pura Karang Bolong.
Hari
Raya :
Odalan atau hari raya di Pura ini
diperingati setiap 210 hari sekali, sebagaimana pura lain pada biasanya.
Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan, tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng
Langkir.
BAB 3
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
selesainya penulisan laporan ini. Penulis berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu pelisan ini, sehingga bermanfaaf bagi para pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kesalahan dalam penguraian tulisan dan lainnya, maka dari itu kami meminta maaf
sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
sekalian, akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini.
A.
Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah saya sampaikan, maka
disimpulkan bahwa :
1.
Dengan adanya
objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara
sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa
negara pada umumnya.
2.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa
Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek
wisata yang berskala nasional maupun internasional. Selain itu, Bali juga
merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi sehingga menarik untuk
dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan. Dengan adanya
pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa bersyukur
kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif
dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang
menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.
B.
Saran
Untuk pihak Pariwisata :
1.
Perlu ditingkannya
tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki pengalaman,
keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara mendirikan
perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat penelitian
dan pengembangan pariwisata.
2.
Perlu adanya
penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat
parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh
bagi kemajuan jasa pariwisata Bali.
Untuk Guru :
1.
Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar
siswa dapat berperilaku kreatif, serta disiplin, guru disarankan untuk bersikap
empatik, menerima dengan terbuka, selalu mendorong siswa untuk menemukan
ide-ide baru.
Untuk Siswa :
1.
Dengan adanya pembelajaran diluar ini
siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif dan inovatif sesuai dengan
kurikulum 2013.
2.
Semoga dengan adanya pembelajaran diluar
lingkungan sekolah ini membuat siswa menjadi berfikir objektif mengenai
pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa. Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan
aset budaya bangsa yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.1001wisata.com/krisna-bali/
No comments:
Post a Comment